#navbar-iframe { display: none !important; } mendidik umat menuju mardlotillah: SURAT DARI GAZA

Selasa, 27 Januari 2009

SURAT DARI GAZA

Surat Ummu Taqi dari Gaza

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Akhwat dan Ikhwan sekalian yang saya cintai, pada kesempatan ini saya
ingin mengirimkan salam dari akhwat dan ikhwan di Gaza. Dengarlah
situasi yang kami hadapi dan ceritakan ini pada semua orang yang anda
kenal dan tidak anda kenal.
Ketika Zionis menyerang kami tanggal 27 Desember 2008, sebenarnya
mereka tidak hanya menyerang Hamas, dan kaum muslimin di Gaza, tapi
mereka menyerang umat Islam keseluruhan. Mereka menyerang Islam dengan
harapan bahwa mereka akan dapat melemahkan dan akhirnya menghancurkan
Islam dan umat Muhammad SAW.
Dan mereka tidak akan pernah berhenti di sini. Mereka ingin merampas
Al Aqsa yang kita cintai, mereka ingin Tepi Barat dan percayalah
kepadaku jika saya katakan bahwa mereka ingin seluruh Timur Tengah.
Namun mereka tidak akan pernah berhasil. Mereka tidak akan pernah bisa
memadamkan cahaya Allah. Insya Allah.
Situasi yang kami hadapi ini sungguh-sungguh mencekam tetapi Iman kami
masih kuat Alhamdulillah, walaupun kami tidak memiliki air, dan
apabila memang ada, maka air itu sudah tercemar dan mengandung
penyakit. Kami tidak memiliki uang untuk membeli air mineral. Apabila
kita menemukan uang untuk membeli dari penjualnya maka sangat
berbahaya bagi kami untuk bepergian untuk mendapat pasokan air yang
baru. Kami tidak memiliki gas, dan kami sudah tidak memilikinya selama
empat bulan terakhir. Kami memasak sedikit makanan yang kami masak
dengan api yang kita telah pelajari untuk mempersiapkannya.
Semua pria disini telah kehilangan pekerjaannya. Saat ini mereka
menghabiskan waktu di rumah. Suami saya dapat menghabiskan waktu
sehari pergi dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk mendapatkan
air yang sangat kami perlukan. Dia biasanya kembali dengan tangan
hampa. Tidak ada sekolah, tidak ada bank dimana kita dapat menarik
uang. Hanya sedikit rumah sakit yang buka bagi orang-orang yang
terluka. Anda selalu menyadari risiko yang akan anda hadapi ketika
anda keluar rumah dan ketika Anda berada dalam ruangan. Mereka
mengenakan jam malam kepada kami antara jam 1-4 sore. Mereka bilang,
kita dapat keluar dengan aman untuk mendapatkan kebutuhan kami, tapi
itu adalah dusta. Mereka seringkali punya kesempatan untuk menambah
syuhada ke dalam daftar mereka.
Sehari kami makan nasi dan keesokan harinya kami makan roti. Daging
dan susu adalah barang mewah. Mereka menggunakan bahan kimia di
daerah-daerah perbatasan. Mereka tidak hanya membunuh kami dengan
peluru dan tank-tank dan pesawat-pesawat B52, tetapi juga mereka
membunuh kami secara perlahan dengan membuat anak-anak kami kelaparan,
yang menyebabkan munculnya penyakit yang sulit digambarkan yang
disebabkan bahan kimia itu dan mereka tertawa atas penderitaan kami
yang berkepanjangan dan tak tertahankan ini.
Tapi atas semua hal ini kami diberitahu bahwa orang-orang
berdemonstrasi di seluruh dunia. MashAllah, kenyataan bahwa Anda pergi
ke kedutaan-kedutaan besar dan meninggalkan rumah Anda benar-benar
membuat kami merasa bahwa kami tidak sendirian dalam perjuangan ini.
Tapi Anda dapat pulang pada malam hari dan mengunci pintu. Kami tidak
dapat melakukan itu. Saya harus meninggalkan rumah saya di lantai dua
setiap malam dan tinggal dengan kakak saya di lantai dasar. Karena
seandainya terjadi serangan, kami bisa cepat-cepat keluar dari lantai
dasar.
Tetapi umat bertanya-tanya di manakah tentara kaum Muslim? Di manakah
kemenangan? Dan di manakah pemimpin sejati kita yang akan
menyelamatkan kita dari kematian? Di manakah tentara Salahudin Ayubi?
Jangan berharap pada PBB, mereka mengakui Israel sebagai sebuah Negara
pada tahun 1949 dan mengunci nasib kami menjadi seperti pada hari ini.
Jangan menoleh ke Amerika atau Inggris, bukankah mereka yang menyerbu
ummat Islam di Irak dan Afghanistan? Panggilah para tentara di Mesir,
Syria, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan. Di manakah tentara Bangladesh,
Negara-negara Teluk, Indonesia dan Libya? Apakah mereka cukup hanya
menonton para wanita menjerit meminta pertolongan ketika musuh
mengubur anak-anak kecil kami? Apakah kuping mereka tuli hingga tidak
bisa mendengar jeritan saudaranya para ikhwan dan akhwat? Bukankah
kami memiliki hak untuk makan dan minum dengan selamat dan aman.
Bukankah kami juga punya hak untuk tertawa dan hidup dengan memiliki
harapan?
Ya, kami lelah. Ketika kami mendengar suara roket dan bom dan melihat
pesawat-pesawat yang terbang sangat rendah menghampiri gedung-gedung
tempat kami berada, saya berteriak sementara anak-anak dan suami saya
merasa putus harapan. Para ikhwan akan tahu seperti apa rasanya ketika
merasa putus asa untuk bisa melindungi kehormatan dan kehidupan
keluarga Anda. Ada sesuatu yang membunuh dia dari dalam. Kami sering
bertanya-tanya kapan mereka akan menjual tanah kami dengan harga
murah, apakah serangan ini akan merenggut nyawa seribu atau dua ribu
orang. Kami masih menunggu dan melihat. Orang-orang Israel sudah
merencanakan di tempat mana mereka akan buat pemukiman baru di Gaza.
Seperti inilah keadaan kami.
Tapi dalam semua kejadian ini, tidak ada yang lain selain Allah SWT
yang dapat menyelamatkan kami. Jangan lupakan kami karena saat ini
Anda semua adalah yang kami miliki. Sedekah anda tidak kami terima,
dan ketika mereka membuka perbatasan maka sedekah itu hanya diterima
segelintir orang saja yang tidak tahu harus berbuat apa karena akan
beresiko bagi hidup kami hanya untuk membeli makanan. Mereka akan
membunuh siapapun, siapapun apakah dia adalah anak umur lima tahun
yang sedang membawa makanan untuk keluarganya. Kami ingin hidup dari
keringat kaum laki-laki kami, bukan dari keringat orang lain karena
kami sedang sekarat.
Terus lakukan pekerjaan yang Allah perintahkan dan berdoalah untuk
kemenangan yang akan segera datang dan menyelamatkan ummah di segala
tempat. InshAllah.
Semoga Allah SWT membuat kami teguh dalam din ini, selama masa
perjuangan ini dan selama masa kemudahan. Ya Allah, berilah kemenangan
kepada kami segera dan segeralah tegakkan kembali Islam sebagai
otoritas yang dengannya kami hidup, Ya Allah, kirimlah kepada kami
anak-anak Salahudin, bala tentara Islam untuk menyelamatkan ummat
Muhammad SAW dari penindasan di mana kita hidup. Ya Allah lindungilah
anak-anak kami dan usirlah kaum zionis dari tanah kami. Ya Allah, hari
ini saksikanlah pada hari ini kami telah meminta pertanggung jawaban
para pemimpin kami, kami berdoa semoga Engkau segera mengembalikan
kepada kami seorang pemimpin sejati, seorang Khalifah. Amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudaramu Ummu Taqi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar