#navbar-iframe { display: none !important; } mendidik umat menuju mardlotillah: April 2009

Senin, 13 April 2009

Berlomba dalam infaq

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kita agar menginfaqkan sebagian harta yang Alloh rezekikan kepada hamba-Nya, demikian pula Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wa salam juga menganjurkan memperbanyak infaq ataupun sedekah. di antara dalil-dalilnya adalah "Dan dari apa-apa yang Alloh rezekikan kepadamu, maka hendaknya diinfakan sebagiannya " ( Al Baqoroh : 3 )

Ayat lainnya :"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui".(AL Baqoroh : 261 )
pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
(terjemahan Depag RI)
"Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
Pada hari mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, Lambung dan punggung sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (At Taubah : 34 - 35 )
dan amsih banyak lagi ayat, yang mendorong agar gemar beinfaq, dan jangan pelit, karena orang pelit akan mencelakakan diri sendiri.
Adapun hadits Rasululloh tentang anjuran berinfaq sangat banyak, diantaranya : "sedekahlah kamu walaupun sebiji kurma ". " infaq itu bisa memadamkan kemurkaan Alloh", "tidak akan berkurang hartanya, orang yang berinfaq", dan lain-lain
Bahwa zakat, infaq dan sedekah yang benar-benar ikhlas merupakan simpanan tabungan langsung di sisi Allah SWT. Senantiasa terjaga, terpelihara dan tercatat dengan sangat rapih, sehingga tidak mungkin terjadi kesalahan, kecurian, kekurangan dan kebakaran. Apabila pemiliknya memerlukannya kembali, Allah akan menjamin segera diberikanmya secara tunai.

Amal perbuatan yang tergolong simpanan (kanzun) di sisi Allah adalah : amalan lisan, perbuatan, amalan hati, pentasarrufan harta benda, gagasan serta pikiran dengan niat yang ikhlas. Simpanan tersebut, terutama harta benda, akan dijamin penjagaan dan pemeliharaannya di sisi Allah, apabila yang mempunyai simpanan tersebut sangat memerlukannya, akan dikembalikan dengan tunai tanpa potongan bahkan mendapat tambahan berlipat ganda sesuai kadar keikhlasannya.
Lebih jauh sebagai orang yang beriman bahwa kewajiban zakat merupakan kebutuhan manusia untuk membersihkan dan menyucikan harta benda pemberian Allah agar menimbulkan kesejahteraan secara merata. Di samping itu juga akan dapat menjaga pemiliknya dari berbagai bencana, bahaya dan sifat-sifat tercela dari kerabat dan tetangganya. Karena dengan rajin zakat, infaq dan sedekah, berarti akan disayang, disanjung dan dihormati orang yang menerimanya. Kerabat, tetangga dan lingkungan sekitar akan ikut menikmati rizki yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya.

Justru orang yang rajin zakat, infaq dan sedekah akan makin lancar aliran rizkinya dibandingkan dengan orang yang kikir. Karena dalam kehidupan dunia segala sesuatu yang terjadi, tidak bisa lepas dari hukum alam, hukum kausalitas dan sunnatullah. Sebagai contoh kongkrit adalah aliran air. Makin deras dan besar air mengalir dipergunakan untuk kepentingan manusia, makin banyak pula aliran air yang akan masuk ke dalam bak penampungan. Sehingga orang yang rajin zakat, infaq dan sedekah ibarat sebuah agen perbendaharaan harta, supermarket dan gudang harta yang sangat ramai dikunjungi oleh pelanggan. Perputaran barang yang masuk dan barang yang keluar mengalir dengan deras.

oleh karena itu marilah kita gemar berinfaq, karena apa yang kita infaqkam itulah harta kita yang sebenarnya, sedangkan yang kita makan dan kita pakai akan habis. wallohu 'alam bishowab.
Selengkapnya...