#navbar-iframe { display: none !important; } mendidik umat menuju mardlotillah: CARA MENJAGA HAFALAN

Kamis, 19 Maret 2009

CARA MENJAGA HAFALAN

hal-hal yang membantu agar hafalan tetap terjaga
1. Doa
dengan doa apapun yang kita mau akan terwujud, karena Alloh telah menjanjikan bahwa barangsiapa berdoa maka akan dikabulkan. dengan doa akan akan terhindar dari musibah. doa merupaka perisai bagi orang mukmin.Doa merupakan sebab semua kebaikan dan kunci bagi semua pintu. Dengan doa akan didapatkan berbagai manfaat dan akan tertolak berbagai hal yang tidak disenangi.Doa merupakan sebab yang paling maudah dan paling cepat untuk menggapai tujuan. Orang yang berdoa adalah orang yang beruntung pada setiap keadaan.
Tatkala seorang hamba menghadap kepada Alloh dengan ikhlas, jujur, dan menghadirkan hati, doanya akan dikabulkan. Betapa banyak orang yang berdoa kepada Alloh dengan ikhlas, meredahkan diri, khusyu’ dan menangis, lalu dikabulkan doanya.

2. menjauhi maksiat
maksiat adalah awal dari mala petaka ummat. telah berkata para salaf :"Ilmu itu cahaya, dan cahaya tidak akan diberikan kepada orang yang berbuat maksiat"
Di antara sebab terpenting yang membantu menghafal ilmu syar’I adalah menjauhi maksiat.
Abdulloh bin Mas’ud berkata :”Sesungguhnya aku mengira bahwasanya seseorang itu lupa terhadap ilmu yang telah diketahuinya disebabkan kesalahan yang dilakukannya “(HR. Ad Darimi)
Sebagian mereka berkata :




Aku mengadu kepada waki’ tentang jeleknya hafalanku
Maka dia mengisyarakatkan kepadaku untuk meninggalkan maksiat
Dan berkata bahwa menghafal suatu itu adalah karunia
Karunia Alloh tidak diperoleh orang yang berbuat maksiat (Al Jami’ li Akhlaqir Rawi )
Adh Dhahak bin Muzahim berkata :”Tidak ada seorangpun yang mempelajari Al Quran kemudian melupakannya, kecuali karena dosa yang dilakukannya.
3. Memiliki perhatian
Sesungguhnya perhatian terhadap sesuatu, antusias kepadanya, dan menyibukkan diri dengan memikikannya akan memudahkan untuk menghafalnya.
Al Bukhori berkata :”Aku tidak tahu sesuatu yang lebih bermanfaat bagi hafalan daripada nahmah seseorang dan terus-menerus melihat kitabnya.”(As Siyar ; 12 : 406).
An Nahmah adalah puncak cita-cita terhadap sesuatu, seperti nahmu (rakus) karena lapar.
Al ‘Askari berkata :”Hafalan itu tidak akan terealisasi melainkan dengan kuatnya kesungguhnya, banyaknya belajar dan panjangnya (lama) mudzakarah (mengkaji).” (Al Hatstsu ‘ala Tholabil ‘ilmi : 67 )
4. Membiasakan menghafal
Sesuatu yang awalnya sulit dan berat maka akan menjadi mudah dengan selalu berlatih atau membiasakannya.
Sehingga banyaknya latihan untuk menghafal, akan menambah kuat dan cepatnya menghafal.
5. Beramal dengannya
Di antara perkara yang menguatkan ilmu adalah mengamalkannya. Apabila seseorang ilmunya maka ilmu itu akan bertambah kokoh.
As Sa’bi berkarta :Dahulu kami mengambil pertolongan untuk menghafal hadits dengan mengamalkannya.
Ibnu Utsaimin berkata :”Di antara cara yang dapat membantu untuk menghafal ilmu dan memantapkannya adalah hendaknya seseorang mengambil petunjuk dengan ilmu yang dimilikinya.
Maka setiap kali seseorang mengamalkan ilmunya, Alloh akan menambah hafalannya dan pemahamanya.
6. Memilih waktu yang tepat
Termasuk sebab yang membantu hafalan adalah memilih waktu yang paling tepat untuk menghafal.
Al Khathib berkata :”Ketahuilah, bahwasanya hafalan itu memiliki waktu-waktu yang selayaknya diperhatikan oleh orang yang ingin menghaafal. Waktu yang paling baik adalah waktu sahur, kemudian setelahnya adalah pertengahan siang, kemudian pada akhir siang sebelum senja. Dan menghafal di waktu malam lebih baik daripada menghafal di waktu siang.”
7. Menghafal pada waktu masih kecil
Termasuk sebab kuatnya hafalan adalah menghafal pada masa kanak-kanak.
Qotadah berkata :”menghafal di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu.”
Ini adalah peringatan bagi para orantua, para wali serta pendidik agar mereka memperhatikan anak-anak mereka, orang-orang yang berada di bawah tanggung jawabnya serta anak didik mereka, dengan perhatian khusus ketika mereka masih kecil.
Juga agar mereka bersungguh-sungguh menjadikan anak-anak mereka menghafalkan hal yang bermanfaat. Karena menghafal pada waktu kecil ini akan lebih kuat dan kokoh. Inilah waktu yang apabila disia-siakan, maka tidak mungkin lagi untuk mendapatkanya.
8. Muroja’ah (mengulang-ulang hafalan)
Di antara hal yng menyebabkan kuat dan terus-menerusnya hafalan setelah menghafalnya adalah mengulangnya berkali-kali (muraja’ah)
A Zuhri berkata :”perkara yang bias menghilangkan ilmu tidak lain adalah lupa dan meninggalkan mudzakarah (mendiskusikanya).
Jika seorang pelajar tidak mendapatkan teman untuk mendiskusikan ilmu, maka selayaknya dia menyampaikanya ilmu tersebut kepada orang yang ada di sisinya meskipun dia bukan ahli di dalamnya ataupun mengulang-ulangnya.
Semoga risalah ini bermanfaat bagi saya dan bagi anda sekalian. Semoga Alloh melimpahkan karunianya dan memudahkan kita untuk menghafal Al Quran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar